Minggu, 07 Mei 2017
1. Definisi Etika Profesi Satpam
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Profesi adalah bidang pekerjaan yg dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb) tertentu. Profesi Satpam adalah profesi yang menuntut moral kepribadian yang baik, dengan memiliki moral kepribadian yang baik, maka kepercayaan pengguna (Klien) dapat diraih.
Jadi yang dimaksud dengan Etika Profesi Satpam adalah Ilmu mengenai kewajiban moral yang harus dilakukan oleh seorang Anggota Satpam. Kewajiban moral ini memiliki penuntun yang tercantum di dalam Prinsip Prinsip Penuntun Satpam.
Tugas Pokok satpam adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban. Untuk bisa menjaga dan mengamankan asset milik orang lain dibutuhkan kepercayaan dari pengguna, kepercayaan harus didapatkan dan diraih.
Sebagaimana profesi yang lain, profesi satpam juga dituntut akan profesionalisme kerja dan kompetensi dalam bekerja. Hal tersebut akan membuat anda lebih dihargai dan akan terus dipakai oleh perusahaan tempat anda bekerja. Dalam rangka menuju peningkatan profesionalisme dan kompetensi, anda harus memegang teguh kode etik dalam bekerja sebagai satpam.
Berikut ini adalah kode etik satpam yang perlu anda perhatikan :
1. Kesetiaan (Loyalty)
Terhadap perusahaan, pekerjaan, atasan dan pegawai harus memiliki kesetiaan yang tinggi. Oleh karena memberikan perhatian kepada setiap orang tanpa terkecuali sehingga tidak adanya perbedaan.
2. Memberikan teladan yang baik (Exemplary Conduct)
Melaksanakan tugas yang menerapkan peraturan terhadap apa yang akan lindungi, oleh karena itu adanya suatu bentuk contoh dan teladan dalam melaksanakan peraturan yang terapkan sehingga orang akan turut mematuhi peraturan tersebut.
3. Keselamatan dan Keamanan (Safety and Security)
Suatu perasaan aman yang diberikan oleh satpam kepada perusahaan maupun orang-orang didalamnya. Oleh karena itu dengan meyakinkan bahwa dengan adnya rasa aman maka dapat anda mengamankan segala aset, orang-orang dan kegiatan lainnya, sehingga keselamatan dan keamanan terjamin.
4. Kejujuran (Honesty)
Sifat dasar yang harus yaitu kejujuran. Dengan memiliki sifat kejujuran maka dapat dipercaya oleh perusahaan untuk menjalankan setiap tugas tanpa ada perasaan khawatir dari atasan anda serta orang-orang di dalamnya.
5. Disiplin (Self Discipline)
Kedisiplinan merupakan hal yang wajib saat bertugas sebagai seorang satpam. Dengan adanya suatu kedisiplinan dalam menjalankan tugas, sehingga tugas yang dikerjakan akan menjadi baik dan meminimalisasi kesalahan yang akan terjadi saat melaksanakan tugas.
6. Keadilan tanpa prasangka (Prejudice)
Dalam bertugas harus tetap adanya suatu kewaspadaan, akan tetapi perlakuan kewaspadaan kepada setiap orang tanpa menandang srtata dan status dari orang tersebut. Hal ini akan membuat orang tidak merasa diperlakukan tidak adil.
7. Waspada dalam melaksanakan Tugas
Tidak ada seorangpun yang tahu, kapan
kejahatan/kecelakaan/musibah akan menimpa kita, yang bisa kita lakukan
adalah selalu bersikap waspada. Yang dimaksud dengan sikap waspada adalah
sikap siap sedia, siaga, teliti, berhati-hati, berjaga-jaga dan lawannya adalah
sifat lalai.
2. Studi kasus seorang satpam
Seorang satpam komplek X, sebut saja pak zaky ia selalu disiplin menjalankan tugas nya. Siang hari maupun malam hari ia selalu menjaga keamanan komplek tempat ia bertugas ia selalu waspada ia tidak boleh lalai sedikit pun karena jika lalai mungkin kejadian yang tidak diinginkan akan terjadi. bila ada kejadian ataupun sesuatu yang mencurigakan pak zaky dengan segera menindaklanjuti dengan adil dan melaporkan ke kepala RT atau RW setempat untuk ditindak lanjuti. Dalam menjalankan tugasnya pak zaky juga selalu mementingkan keselamatan menggunakan atribut pertahanan seorang satpam pun selalu tidak ia lupakan.
Kesimpulan :
Seorang satpam harus memperhatikan etika atau kode etik karena, anggota satpam yang berprilaku dan berkepribadian yang baik dan jujur akan meningkatkan citra perusahaan atau tempat dimana kita bekerja dan tentunya citra satpam itu sendiri.
Minggu, 02 April 2017
Etika & Profesionalisme TSI
Pengertian dari etika dan profesionalisme TSI adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku, keahlian atau kualitas seseorang yang profesional dari manusia yang baik dalam menggunakan teknologi sistem informasi di lingkungannya.
Siapa pengguna Etika dan Profesionalisme TSI?
Pengguna etika dan profesionalisme TSI adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI.
Mereka yang ada di lingkungan kerja ini harus sadar dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika.
Ada empat isu-isu etika yang harus diperhatikan, yakni:
- Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
- Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
- Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
- Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
Secara umum, pekerjaan di bidang IT terbagi dalam 3 kelompok sesuai bidangnya yaitu :
- Mereka yang bekerja di bidang perangkat lunak (software), seperti :
- Sistem analis, orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan.
- Programer, orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya.
- Web designer, orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
- Web Programmer, orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
- Mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
- Technical engineer, orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer.
- Networking Engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
- Mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti :
- EDP Operator, orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
- System Administrator, orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.
Mengapa Etika dan Profesionalisme TSI dibutuhkan?
Alasan mengapa seseorang harus memiliki etika dan profesionalisme adalah agar terhindar dari sikap atau perbuatan yang dapat melanggar norma-norma yang ada di lingkungan masyarakat. Manusia yang memiliki etika baik juga akan mendapat perlakuan yang baik dari orang lain. Etika dan Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Etika dalam teknologi informasi bertujuan agar suatu individu di lingkungan itu :
- Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
- Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etikan dalam teknologi informasi.
- Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.
Tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi :
- Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
- Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan.
- Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐anggota tertentu.
- Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
- Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
- Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang‐undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.
Kesimpulan
Etika dan profesionalisme TSI merupakan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku, keahlian atau kualitas seseorang yang profesional dari manusia yang baik dalam menggunakan teknologi sistem informasi di lingkungannya. Etika dan profesionalisme TSI sangatlah diperlukan agar terhindar dari isu-isu etika, dan dapat membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini,
Referensi :
Sabtu, 14 Januari 2017
1. ARSITEKTUR TELEMATIKA
Telematika adalah singkatan
dari Telekomunikasi dan Informatika. Istilah telematika sering dipakai untuk
sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik. Kemampuannya adalah
mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan
seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon,
musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya.
Menurut kamus istilah
arsitektur dapat diartikan sebagai struktur desain komputer dan semua
rinciannya, seperti sistem sirkuit, chip, bus untuk ekspansi slot, BIOS dan
sebagainya. Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap
sebagai arsitektur, adalah:
- Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
- Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
- Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
Arsitektur Telematika (Client & Server)
Arsitektur itu
sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu dari sisi client dan sisi server.
client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk
kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak, yiatu pihak client
dan pihak server. 15 tahun sejak diperkenalkan client-server telah menjadi
pilihan dalam arsitektur aplikasi. Client-server diaplikasikan pada aplikasi
mainframe yang sangat besar untuk membagi beban proses loading antara client
dan server. Berikut penjelasan nya
1. Arsitektur Telematika Dari Sisi
Client
Arsitektur Client merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan
data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah
contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien
penyimpanan.
Karakteristik Klien :
- Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
- Menunggu dan menerima balasan.
- Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu
tertentu.
- Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan
menggunakan GUI.
2. Arsitektur
Telematika Dari Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi
yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh,
penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML; tag ini
memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server:
- Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
- Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan
data yang diminta ke klien.
- Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain
untuk melayani permintaan klien.
Jenis-jenisya yaitu : web server, FTP server, database server,
E-mail server, file server, print server. Kebanyakan web layanan ini juga jenis
server.
Kolaborasi Arsitektur Telematika Sisi Client & Server
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe.
Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada
host. Seperti terlihat pada gambar.
Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe,
tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka
“dump-client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan
terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat
kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host:
Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin
banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah
perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe
adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke
aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi,
dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Internet
baru saja dikembangkan oleh pemerintah US dan pada saat itu dikenal sebagai
ARPANET. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan
telah mulai dihapus.
2. Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi
terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi
two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah
jaringan. Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database
dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke
database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung
jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika
bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada
client adalah :
- Antarmuka pengguna
- Interaksi database
- Pengambilan dan modifikasi data
- Sejumlah aturan bisnis
- Penanganan kesalahan
Server database berisi mesin database, termasuk tabel,
prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem
client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Server database manangani :
- Manajemen data
- Keamanan
- Query, trigger, prosedur tersimpan
- Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena
mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke komputer client. Ini
berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja
server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair
berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah
mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan
tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari
sebagian besar aplikasi. Model client/server memiliki sejumlah
keterbatasan :
- Kurangnya skalabilitas
- Koneksi database dijaga
- Tidak ada keterbaharuan kode
- Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
Aplikasi-aplikasi berbasis client/server memiliki kekurangan
pada skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani
suatu kebutuhan yang meningkat – misalnya, 50 user tambahan yang mengakses
aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur daripada model
berbasis host, masih banyak pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model
client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin
banyak beban pada server.
Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing client.
Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing-masing client
tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode tidak
bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan executable
monolitik pada client. Ini juga menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit.
Penyusunan ulang perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit
kepala.
Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti
penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server bukanlah merupakan
model yang layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil
dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan
pengembangan aplikasi client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik
bagi perusahaan. Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem
ini. Siklus pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi
meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat biaya.
3. Three-Tier / Multi-Tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab
keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan
disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur
multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan
fungsionalitas khusus. Yaitu :
- Layanan presentasi (tingkat client)
- Layanan bisnis (tingkat menengah)
- Layanan data (tingkat sumber data)
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan
pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan
dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap
tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri, seperti pada
gambar berikut
Konsep model three-tier adalah model yang membagi
fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan
skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
sumber :
2. LAYANAN TELEMATIKA
Layanan Telematika merupakan layanan dial up ke Internet maupun semua
jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan
data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.
TELEMATIKA, berasal dari istilah dalam bahasa Perancis “TELEMATIQUE” yang
merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Pertama kali memperkenalkan kata ini adalah penulis buku berjudul
“L’informatisation de la Societe” yaitu Simon Nora dan Alain Minc pada tahun
1978.
Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari
TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” sebagai wujud dari perpaduan konsep
Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai “the new
hybrid technology” yang lahir karena perkembangan teknologi digital.
Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika
menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah “konvergensi”. Menurut
Wikipedia, Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika.
Telematika berhubungan erat dengan kebutuhan pengguna (user) untuk pemenuhan
informasi yang dinginkan user. Hal tersebut berhubungan dengan layanan- layanan
(service) yang ada pada telematika.
Layanan-layanan tersebut dapat dikategorikan menjadi 4 layanan, yaitu sebagai
berikut :
1. Layanan Informasi (Information Service)
Layanan Infromasi (information service) menggabungkan suatu sistem komunikasi
dengan kendaraan yang bergerak. Ada beberapa contoh layanan informasi, misalnya
internet services yang saat ini sudah lazim.
- Real-time traffic information (Mobile data dan mobile television)
Real time traffic information (Mobile data dan mobile television) memberikan
kita kemudahan mengenai arus lalu lintas yang kita butuhkan informasinya.
Mobile data dapat digunakan untuk menerima saluran TV dan program, dengan cara
yang sama ke ponsel, tetapi menggunakan TV LCD perangkat.
- Telematik terminal
Secara umum, terminal telematika tidak memiliki perangkat layar, cara mereka
memberikan informasi gambar kepada pengguna adalah dengan menggunakan sebuah
perangkat tampilan, misalnya, yang sudah marak digunakan saat ini adaLah Liquid
Crystal DispLay (LCD). beberapa contoh lainnya adalah:
a. Internet Services, contohnya seperti
- M-Commerce
- VOD
- News and Weather
b. Real-time traffic information (Mobile data dan Mobile
television)
Mobile data menggunakan komunikasi data nirkabel menggunakan gelombang radio
untuk mengirim dan menerima data computer real time untuk, dari dan antara
perangkat yang digunakan oleh personil berbasis lapangan. alat-alat ini dapat
dipasang semata-mata untuk digunakan saat berada dalam kendaraan (Fixed Data
Terminal) atau untuk digunakan di dalam dan keluar dari kendaraan (Mobile Data
Terminal).
c. Telematik Terminal
Telematika terminal yang mungkin termasuk fungsi komunikasi untuk berkomunikasi
dengan server atau telematika dapat beroperasi dalam hubungannya dengan
komunikasi mobile terminal, seperti telepon portable. secara umum, terminal
telematika tidak memiliki perangkat layar, sehingga mereka dapat memberikan
informasi gambar.
2. Layanan Keamanan
Layanan keamanan merupakan layanan yang menyediakanan keamananinformasi dan
data. layanan terdiri dari enkripsi, penggunaan protocol, penentuan akses
control dan auditin. Layanan keamanan memberikan fasilitas yang berfungsi untuk
memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan atau
beroperasi tidak seharusnya. dengan kata lain layanan ini sangat penting untuk
menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang.
Kelebihan dari layanan ini adalah dapat mengurangi tingkat pencurian dan
kejahatan. Contoh layanan keamanan yaitu:
a. navigation assistant
b. weather,stock information
c. entertainment and M-commerce
d. penggunaan Firewall dan Antivirus
3. Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness
Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness merupakan kemampuan
layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter
yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan
layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat
digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user,
jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Tiga hal yang menjadi
perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
a. The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh
konteks yang diinginkan, sebagai contoh: pemilihan konteks lokasi, dengan
penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi
atau posisi suatu lokasi tersebut.
b. The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan
kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu
meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja
terhadap inputan dalam suatu konteks.
c. Application behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami
sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta
bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
4. Layanan Perbaikan Sumber (Resource Discovery Service)
Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk
penemuan layanan utilitas yang diperlukan. RDS juga berfungsi dalam
pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber
daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola,
pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha,
lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya
manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas
dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan
digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
sumber:
http://veny-tioanah.blogspot.co.id/2014/10/telematika-tugas-2.html
http://anggipd.blogspot.co.id/2014/11/layanan-telematika.html
3. Teknologi Terkait Dengan Telematika
Antarmuka
atau biasa disebut interface adalah sebuah wilayah, permukaan atau titik
dimana dua zat atau benda yang berbeda saling bertemu, dan digunakan juga
secara metafora untuk perbatasan antara benda yang satu dengan yang
lainnya. Secara khusus interface juga dapat diartikan yaitu suatu fungsi
atribut atau sensor dari suatu system yaitu perangkat lunak (software),
aplikasi , kendaraan (alat transfortasi) dll, yang berhubungan dengan
pengoperasiannya oleh user. Sebagai contoh kita ambil saja pc dalam pc desktop
terdiri dari bermacam-macam hardware seperti cpu, monitor, keyboard, mouse dll
dan beberapa program aplikasi (software) dimana hardware dan software
tadi dihubungkan dengan yang namanya system operasi dan tampilan yang
dihasilkan oleh gabungan system tadi disebut antarmuka (interface).
Untuk
penjelasan telematika bahwa telematika dapat diartikan dengan secara singkat
tele = telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika. Jadi jika
kita gabung akan menjadi “telekomunikasi, multimedia dan informatika.S ecara
umum telematika merupakan bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan
teknologi informasi. Jadi, interface telematika adalah atribut sensor dari
pertemuan sistem jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang berhubungan
dengan pengoperasian oleh pengguna.
Terdapat 6
macam fitur yang terdapat pada antarmuka pengguna telematika. Mari kita bahas
fitur itu satu persatu:
1. Head
Up Display System
Head Up
Display (HUD) adalah suatu tampilan yang transparan dimana dia menampilkan data
tanpa mengharuskan si user untuk melihat ke arah yang lain dari sudut pandang
biasanya. Asal nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan
kepala yang terangkat (head up) dan melihat ke arah depan daripada melihat ke
arah bawah bagian instrumen. Walaupun HUD dibuat untuk kepentingan penerbangan
militer, sekarang HUD telah digunakan pada penerbangan sipil, kendaraang
bermotor dan aplikasi lainnya.
2. Tangible
User Interface
Tangible
User Interface(TUI), merupakan suatu antarmuka yang memungkinkan seseorang bisa
berinteraksi dengan suatu informasi digital lewat lingkungan fisik. Salah satu
perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang profesor di Laboratorium Media MIT
yang memimpin Tangible Media Group. Pandangan yang istimewanya untuk tangible
UI disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk fisik kepada informasi
digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan diamati secara langsung.
3. Computer
Vision
Computer
Vision yaitu suatu ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat.
Computer vision dimanfaatkan juga untuk membangun teori kecerdasan buatan yang
membutuhkan informasi dari citra(gambar) yang ditangkap dalam berbagai bentuk
seperti urutan video, pandangan dari kamera yang diambil dari berbagai sudut
dan data multi dimensi yang didapatkan dari hasil pemindaian (scan) medis.
Computer vision juga berusaha untuk mengintegrasikan model dan teori untuk
pembangunan sistem visi komputer. Sebagai contoh :
Interaksi
maksudnya sebagai input (masukan) ke suatu perangkat yang nantinya
digunakan sebagai alat untuk keperluan interaksi manusia dan komputer.
Pengendalian
proses yang biasanya digunakan untuk keperluan robotika di dalam dunia
industry.
Mengorganisir
informasi biasanya digunakan untuk untuk pengindeksan database foto dan gambar
urutan
4. Browsing
Audio Data
Browsing
Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing
video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Jaringan video / audio
metode browsing mencakupi langkah-langkah sebagai berikut :
Menjalankan
sebuah program aplikasi komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang
disimpan dalam kamera IP Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS
( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi Mendapatkan kamera IP
pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan
kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi
compile ke layanan server melalui alamat server pribadi sehingga untuk
mendapatkan video / audio data yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server
layanan menangkap video / audio data melalui Internet.
Sebagai
kemajuan teknologi jaringan, semakin banyak diterapkan jaringan produk yang
dibuat-buat terus-menerus. Salah satu yang paling umum diterapkan jaringan yang
dikenal adalah produk kamera IP, yang dapat menampilkan isi (video / audio
data) melalui Internet. Kamera IP biasanya terhubung ke jaringan melalui
router, dan memiliki sebuah IP (Internet Protocol) address setelah operasi
sambungan.
5. Speech
Recognition
Sistem ini
dipakai untuk mengubah suara menjadi tulisan, dengan pengenal suara otomatis
(automatic speech recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech
recognition) dengan system tadi computer dapat mendeteksi sebuah suara yang
mana dari suara tadi akan di ubah menjadi tulisan. Dengan adanya system ini si
user tidak perlu melakukan pengetikan untuk mengetik suatu kalimat tadi cukup
membunyikan kata itu maka computer secara otomatis menulis apa yang anda
ucapkan. Dan ini juga digunakan (voice recognition) yang digunakan untuk
mengidentifikasi siapa yang membunyikan kata itu saat user berbicara jadi suara
user akan dikenali berasal dari siapa dengan alat ini dan Istilah “Speech
Recognition” digunakan untuk mengidentifikasi apa yang diucapkan oleh user.
6. Speech
Synthesis
Speech
synthesis adalah hasil dari kecerdasan buatan dari pembicaraan yang dilakukan
oleh manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech
syhthesizer dan dapat juga diintegrasikan pada suatu perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software). Sistem text to speech (TTS) digunakan untuk
merubah bahasa normal menjadi pembicaraan.
Sumber
referensi :
4. Middleware Telematika
Kebutuhan
Middleware
Middleware adalah software yang dirancang untuk mendukung
pengembangan sistem tersebar dengan memungkinkan aplikasi yang sebelumnya
terisolasi untuk saling berhubungan. Dengan bantuan middleware, data yang sama
dapat digunakan oleh customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen
sesuai kebutuhan. Middleware dapat juga berfungsi sebagai penerjemah informasi
sehingga setiap aplikasi mendapatkan format data yang dapat mereka proses.
Middleware
tersedia untuk berbagai platform, dengan berbagai jenis. Jenis middleware yang
umum dikembangkan saat ini dapat dikelompokkan dalam lima kategori besar, salah
satunya adalah homegrown, yang dikembangkan khusus untuk kebutuhan internal
organisasi, model RPC/ORB (Remote Procedure Call/Object Request Broker), Pub/Sub
(Publication/Subscription), Message Queuing, dan TP (Transaction Processing)
Monitor.
Di Linux,
banyak perusahaan besar seperti IBM, BEA, dan Schlumberger yang sedang dan
sudah mengerjakan berbagai sistem middleware. Salah satu produk middleware IBM
untuk
platform
Linux adalah BlueDrekar™. BlueDrekar™ adalah middleware berbasis spesifikasi
Bluetooth™ untuk koneksi peralatan wireless di lingkungan rumah dan kantor.
Produk middleware ini menyediakan protocol stack dan berbagai API (Application
Programming Interfaces) yang dibutuhkan aplikasi berbasis jaringan. Diharapkan
adanya BlueDrekar™ di Linux ini akan mempercepat pertumbuhan aplikasi dan
peralatan berbasis Bluetooth™.
Contoh lain,
BEA Tuxedo™ dari BEA System, sebuah middleware transaction processing monitor
yang juga mendukung model ORB, tersedia untuk berbagai platform, termasuk
RedHat Linux. BEA Tuxedo memungkinkan kombinasi pengembangan aplikasi dengan
model CORBA dan ATMI (Application-to-Transaction Monitor Interface). Sebuah
aplikasi yang dibuat untuk Tuxedo dapat berjalan pada platform apapun yang
ditunjang oleh BEA tanpa perlu modifikasi
dalam kode
aplikasinya.
Dalam bidang
kartu magnetis (smart cards), Schlumberger adalah salah satu pengembang dan
produsen CAC (Common Access Card) dan middleware CAC-nya. Produk middleware ini
yang diberi nama CACTUS (Common Access Card Trusted User Suite), dapat berjalan
di atas Linux. memberi kemampuan koneksi pada level aplikasi ke kartu magnetis
dan fungsi-fungsi kriptografis.
ShaoLin
Aptus adalah sebuah middleware untuk Linux, yang mengubah jaringan PC menjadi
sebuah arsitektur jaringan komputer yang bersifat 'fit client'. Produk yang
memenangkan 'IT Excellence Awards 2002' di Hong Kong ini, mengembangkan konsep
' t h i n c l i e nt' dengan memperbolehkan komputasi berbasis client. Shaolin
Aptus membuat banyak klien dapat menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang
tersimpan di server melalui LAN secara transparan.
Saat ini,
hampir seluruh aplikasi terdistribusi dibangun dengan menggunakan middleware.
Masih menurut IDC, perkembangan segmen middleware terbesar akan terjadi dalam
alat yang membantu sistem manajemen bisnis. Hal ini terjadi untuk memenuhi
permintaan akan integrasi
aplikasi
yang lebih baik. Linux, didukung oleh bermacam produk middleware, memberikan pilihan
sistem operasi dan middleware yang stabil, dengan harga yang bersaing.
Lapisan
Middleware
Tujuan dan
Asal-Usul Middleware
Middleware
dimanfaatkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan
juga untuk menyediakan komunikasi antar platform yang berbeda.
Middleware yang paling banyak dipublikasikan yaitu :
· Open
Software Foundation's Distributed Computing Environment (DCE),
· Object
Management Group's Common Object Request Broker Architecture (CORBA),
· Microsoft's
COM/DCOM (Component Object Model).
Lingkungan
Komputasi dan Kebutuhan Middleware
Lingkungan
komputasi adalah suatu lingkungan di mana sistem komputer digunakan. Lingkungan
komputasi dapat dikelompokkan menjadi empat jenis : komputasi tradisional,
komputasi berbasis jaringan, dan komputasi embedded, serta komputasi gri.
kebutuhan
middleware adalah software yang dirancang untuk mendukung pengembangan sistem
tersebar dengan memungkinkan aplikasi yang sebelumnya terisolasi untuk saling
berhubungan. Dengan bantuan middleware, data yang sama dapat digunakan oleh
customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan.
Middleware dapat juga berfungsi sebagai penerjemah informasi sehingga setiap
aplikasi mendapatkan format data yang dapat mereka proses.
Arsitektur
Teknis
Arsitektur middleware merupakan
sekumpulan terdistribusi yang menempati lapisan antara aplikasi dan sistem
operasi serta layanan jaringan di suatu node pada jaringan komputer
Layanan
Middleware
Layanan middleware menyediakan
kumpulan fungsi API (Application Programming Interfaces) yang lebih tinggi
daripada API yang disediakan sistem operasi dan layanan jaringan yang
memungkinkan suatu aplikasi dapat :
· Mengalokasikan
suatu layanan secara transparan pada jaringan.
· Menyediakan
interaksi dengan aplikasi atau layanan lain.
· Tidak
tergantung dari layanan jaringan.
· Handal
dan mampu memberikan suatu layanan.
· Diperluas
(dikembangkan) kapasitasnya tanpa kehilangan fungsinya.
Contoh-contoh
Middleware
1. Java’s
: Remote Procedure Call
Remote
Procedure Calls (RPC) memungkinkan suatu bagian logika aplikasi untuk
didistribusikan pada jaringan. Contoh :
· SUN
RPC, diawali dengan network file system (SUN NFS).
· DCE
RPC, sebagai dasar Microsoft’s COM.
Object
Request Brokers (ORBs) memungkinkan objek untuk didistribusikan dan
dishare pada jaringan yang heterogen. Pengembangan dari model prosedural RPC,
–Sistem objek terdistribusi, seperti CORBA, DCOM, EJB, dan .NET memungkinkan
proses untuk dijalankan pada sembarang jaringan.
2. Object
Management Group’s : Common, dan Object Request Broker Architecture (COBRA)
3. Microsoft’s
COM/DCOM (Companent Object Model), serta
4. Also
.NET Remoting.
Tipe Layanan
Middleware
Ada tiga
tipe layanan yaitu :
a) Layanan
Sistem Terdistribusi
· Komunikasi
kritis, program-to-program, dan layanan manajemen data.
· RPC,
MOM (Message Oriented Middleware) dan ORB.
b) Layanan
Application
Akses ke
layanan terdistribusi dan jaringan • Yang termasuk : TP (transaction
processing) monitor dan layanan database, seperti Structured Query Language
(SQL).
c.) Layanan
Manajemen Middleware
Memungkinkan
aplikasi dan fungsi dimonitor secara terus menerus untuk menyakinkan unjuk
kerja yang optimal pada lingkungan terdistribusi.
Middleware merupakan
komponen perangkat lunak yang memberikan peranan penting dalam pengembangan
aplikasi client/server dengan tidak memandang platform Beberapa arsitektur dan
tipe middleware dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dengan Middleware
data-data yang terisolasi bisa dengan mudah dijangkau dan saling terhubung,
sehingga memungkin para pengguna pada divisi yang berbeda disuatu organisasi
atau perusahaan untuk bisa mengakses dan menggunakan data secara bersamaan.
5. Manajemen Data Telematika
A.
Pengertian Manajemen Data Telematika
DAMA atau
Demand Assigned Multiple Access menjelaskan bahwa Manajemen Data adalah
pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang
secara benar menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu
perusahaan atau organisasi, Manajemen Data sebagai prosedur yang menangani
siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan
telematika.
Manajemen
Data Telematika terdiri dari :
- · Manajemen Data Sisi Klien
- · Manajemen Data Sisi Server
- · Manajemen Database Sistem Perangkat Bergerak
Manajemen
data telematika mempunyai tujuan yaitu manajemen data sisi client, manajemen
data sisi server dan manajemen database sistem perangkat bergerak. Komputer
yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan yang menyediakan layanan
disebut sebagai server. Selanjutnya database adalah sebuah program
yang didisain untuk mengatursebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang
disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas
permintaan penggunanya.
B. Permasalahan dan Isu Manajemen Data Telematika
Traffic
congestion on the network, terjadi jika banyak client mengakses ke server
secara simultan, maka server akan menjadi overload. Berbeda dengan P2P
network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena
bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya. Kemudian pada
client-server, ada kemungkinan server mengalami kegagalan. Pada P2P
networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih
ada node yang dapat meresponse request.
Beban
jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke
client melalui jaringan Setiap client harus memasang DBMS sehingga mengurangi
memori. client harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan
response time yang baik. Salinan DBMS pada setiap client harus menjaga
integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama. Tanggung jawab
diserahkan kepada programmer.
C. Manfaat Manajemen Data Telematika
Mengatasi
redundancy data karena adanya manajemen database sistem bergerak.
- · Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
- · Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
- · Menyusun format yang standar dari sebuah data.
- · Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user).
- · Melakukan perlindungan dan pengamanan data (data security).
- · Menyusun integritas dan independensi data.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_data
http://ciintadiiah.blogspot.com/2013/11/manajemen-data-telematika.html
http://desthi-m.blogspot.com/2010/01/keuntungan-dari-file-manajemen-database.html
http://ciintadiiah.blogspot.com/2013/11/manajemen-data-telematika.html
http://desthi-m.blogspot.com/2010/01/keuntungan-dari-file-manajemen-database.html
http://coretaneta.blogspot.co.id/2014/12/manajemen-data-telematika.html
6. Open Services Gateway Initative
OSGI (Open
Service Gateway Initiative) adalah sebuah rencana industri untuk cara standar
untuk menghubungkan perangkat seperti perangkat rumah tangga dan sistem
keamanan ke Internet. OSGI berencana menentukan program aplikasi antarmuka
(API) untuk pemrogram menggunakan, untuk memungkinkan komunikasi dan kontrol
antara penyedia layanan dan perangkat di dalam rumah atau usaha kecil jaringan.
OSGI API akan dibangun pada bahasa pemrograman Java. Program java pada umumnya
dapat berjalan pada platform sistem operasi komputer. OSGI adalah sebuah
interface pemrograman standar terbuka. The OSGI Alliance (sebelumnya dikenal
sebagai Open Services Gateway inisiatif, sekarang nama kuno) adalah sebuah
organisasi standar terbuka yang didirikan pada Maret 1999. Aliansi dan anggota
– anggotanya telah ditentukan sebuah layanan berbasis Java platform yang dapat
dikelola dari jarak jauh.Spesifikasi OSGI yang dikembangkan oleh para anggota
dalam proses terbuka dan tersedia untuk umum secara gratis di bawah Lisensi
Spesifikasi OSGI. OSGI Alliance yang memiliki program kepatuhan yang hanya
terbuka untuk anggota. Pada Oktober 2009, daftar bersertifikat OSGI
implementasi berisi lima entri.
Manfaat dalam penerapan OSGI ini antara lain :
• Mengurangi Kompleksitas (Reduced Complexity) – Mengembangkan dengan teknologi OSGi berarti mengembangkan bundel: komponen OSGi. Bundel adalah modul. Mereka menyembunyikan internal dari bundel lain dan berkomunikasi melalui layanan didefinisikan dengan baik. Menyembunyikan internals berarti lebih banyak kebebasan untuk berubah nanti. Hal ini tidak hanya mengurangi jumlah bug, itu juga membuat kumpulan sederhana untuk berkembang karena bundel ukuran benar menerapkan sepotong fungsionalitas melalui interface didefinisikan dengan baik. Ada sebuah blog menarik yang menjelaskan teknologi OSGi apa yang mereka lakukan bagi proses pembangunan
Manfaat dalam penerapan OSGI ini antara lain :
• Mengurangi Kompleksitas (Reduced Complexity) – Mengembangkan dengan teknologi OSGi berarti mengembangkan bundel: komponen OSGi. Bundel adalah modul. Mereka menyembunyikan internal dari bundel lain dan berkomunikasi melalui layanan didefinisikan dengan baik. Menyembunyikan internals berarti lebih banyak kebebasan untuk berubah nanti. Hal ini tidak hanya mengurangi jumlah bug, itu juga membuat kumpulan sederhana untuk berkembang karena bundel ukuran benar menerapkan sepotong fungsionalitas melalui interface didefinisikan dengan baik. Ada sebuah blog menarik yang menjelaskan teknologi OSGi apa yang mereka lakukan bagi proses pembangunan
• Reuse – Para model komponen OSGi membuatnya sangat mudah untuk menggunakan banyak komponen pihak ketiga dalam suatu aplikasi. Peningkatan jumlah proyek-proyek sumber terbuka memberikan JAR’s mereka siap dibuat untuk OSGi. Namun, perpustakaan komersial juga menjadi tersedia sebagai bundel siap pakai.
• Real World – OSGi kerangka kerja yang dinamis. Ini dapat memperbarui bundel on the fly dan pelayanan yang datang dan pergi. Ini dapat menghemat dalam penulisan kode dan juga menyediakan visibilitas global, debugging tools, dan fungsionalitas lebihy daripada yang telah dilaksanakan selama satu solusi khusus.
• Easy Deployment – teknologi OSGi bukan hanya sebuah standard untuk komponen, tapi juga menentukan bagaimana komponen diinstal dan dikelola. API telah digunakan oleh banyak berkas untuk menyediakan sebuah agen manajemen. Agen manajemen ini bisa sesederhana sebagai perintah shell, TR-69 sebuah protokol manajemen pengemudi, OMA DM protokol sopir, komputasi awan antarmuka untuk Amazon EC2, atau IBM Tivoli sistem manajemen. Manajemen standar API membuatnya sangat mudah untuk mengintegrasikan teknologi OSGi dalam sistem yang ada dan masa depan.
• Dynamic Updates – Model komponen OSGi adalah model dinamis. Kumpulan dapat diinstal, mulai, berhenti, diperbarui, dan dihapus tanpa menurunkan keseluruhan sistem. Banyak pengembang Java tidak percaya ini dapat dilakukan pada awalnya oleh karena itu tidak digunakan dalam produksi. Namun, setelah menggunakan ini dalam pembangunan selama beberapa waktu, sebagian besar mulai menyadari bahwa itu benar-benar bekerja dan secara signifikan mengurangi waktu penyebaran.
• Simple - The OSGi API sangat sederhana. API inti hanya terdiri dari satu paket dan kurang dari 30 kelas / interface. API inti ini cukup untuk menulis kumpulan, menginstalnya, start, stop, update, dan menghapus mereka dan mencakup semua pendengar dan keamanan kelas.
• Kecil (Small) – The OSGi Release 4 Framework dapat diimplementasikan kedalam JAR 300KB. Ini adalah overhead kecil untuk jumlah fungsi yang ditambahkan ke salah satu aplikasi dengan memasukkan OSGi. Oleh karena itu OSGi berjalan pada berbagai macam perangkat: dari sangat kecil, kecil, dan untuk mainframe. Hanya meminta Java VM minimal untuk menjalankan dan menambahkan sangat sedikit di atasnya.
• Cepat (Fast) – Salah satu tanggung jawab utama dari Framework OSGi memuat kelas-kelas dari bundel. Di Java tradisional, JARs benar-benar terlihat dan ditempatkan pada daftar linear. Pencarian sebuah kelas memerlukan pencarian melalui daftar ini. Sebaliknya, pra-kabel OSGi bundel dan tahu persis untuk setiap bundel bundel yang menyediakan kelas. Kurangnya pencarian yang signifikan faktor mempercepat saat startup.
Teknologi OSGi meliputi :
- • The Problem (Permasalahan)
- • The Solution (Pemecahan Masalah)
- • The Framework (Kerangka Kerja)
- • Standard Services (Pelayanan Standard)
- • Framework Services (Pelayanan Kerangka Kerja)
- • System Services (Pelayanan Sistem)
- • Protocol Services (Pelayanan Protokol)
- • Miscellaneous Services (Bermacam-macam pelayanan)
- • Conclusion (Kesimpulan)
Framework OSGi :

Komponen
inti dari Spesifikasi OSGi adalah Framework OSGi. Framework menyediakan
lingkungan standar untuk aplikasi (disebut bundel).
Layer-layer
OSGI

- Bundels – komponen OSGi yang dibuat oleh pengembang
- Services – Layanan bundel menghubungkan lapisan dalam cara yang dinamis dengan menawarkan menerbitkan-menemukan-model mengikat Jawa lama untuk menikmati objek.
- Life Cycle – The API untuk instalasi, start, stop, update, dan menghapus bundel.
- Modules – Lapisan yang mendefinisikan bagaimana sebuah bundel dapat mengimpor dan mengekspor kode.
- Security (Keamanan) – Lapisan yang menangani aspek keamanan.
- Execution Environment (Eksekusi Lingkungan) – Menetapkan metode dan kelas-kelas apa saja yang tersedia dalam platform tertentu.
Penjelasan:
- Bundel. Kumpulan jar normal komponen dengan nyata tambahan header. Sebuah bundel adalah sekelompok kelas Java dan sumber daya tambahan yang dilengkapi dengan rincian file pada MANIFEST.MF nyata semua isinya, serta layanan tambahan yang diperlukan untuk memberikan kelompok termasuk kelas Java perilaku yang lebih canggih, dengan tingkat deeming seluruh agregat sebuah komponen.
- Layanan. Layanan yang menghubungkan lapisan bundel dalam cara yang dinamis dengan menawarkan, menerbitkan dan menemukan model dapat mengikat Java lama untuk menikmati objek (POJO). Siklus hidup menambahkan lapisan bundel dinamis yang dapat diinstal, mulai, berhenti, diperbarui dan dihapus. Buntalan bergantung pada lapisan modul untuk kelas loading tetapi menambahkan API untuk mengatur modul – modul dalam run time. Memperkenalkan lapisan siklus hidup dinamika yang biasanya bukan bagian dari aplikasi. Mekanisme ketergantungan luas digunakan untuk menjamin operasi yang benar dari lingkungan.
- Layanan Registrasi (Services-Registry) API untuk manajemen jasa (ServiceRegistration, ServiceTracker dan ServiceReference). OSGi Alliance yang telah ditentukan banyak layanan. Layanan yang ditentukan oleh antarmuka Java. Kumpulan dapat mengimplementasikan antarmuka ini dan mendaftarkan layanan dengan Layanan Registri. Layanan klien dapat menemukannya di registri, atau bereaksi ketika muncul atau menghilang.
- Siklus Hidup (Life-Cycle). API untuk manajemen siklus hidup untuk (instal, start, stop, update, dan uninstall) bundel.
- Modul. Lapisan yang mendefinisikan enkapsulasi dan deklarasi dependensi (bagaimana sebuah bungkusan dapat mengimpor dan mengekspor kode).
- Keamanan. Layer yang menangani aspek keamanan dengan membatasi fungsionalitas bundel untuk pra didefinisikan kemampuan.
- Pelaksanaan Lingkungan. Mendefinisikan metode dan kelas apa yang tersedia dalam platform tertentu. Tidak ada daftar tetap eksekusi lingkungan, karena dapat berubah sebagai Java Community Process menciptakan versi baru dan edisi Jawa. Namun, set berikut saat ini didukung oleh sebagian besar OSGI implementasi.
Sumber :
https://hilaliyah.wordpress.com/2013/01/04/osgi-open-service-gateway-initiative-virtualization-dan-api/
http://oetaribudhi.blogspot.co.id/2015/01/osgi-open-service-gateway-initiative.html
http://www.osgi.org/Specifications/HomePage
http://www.osgi.org/About/WhatIsOSGi
http://macansirkuit.blogspot.com/2012/11/manajemen-data-telematika.html
https://hilaliyah.wordpress.com/2013/01/04/osgi-open-service-gateway-initiative-virtualization-dan-api/
http://oetaribudhi.blogspot.co.id/2015/01/osgi-open-service-gateway-initiative.html
http://www.osgi.org/Specifications/HomePage
http://www.osgi.org/About/WhatIsOSGi
http://macansirkuit.blogspot.com/2012/11/manajemen-data-telematika.html
7. Cara Kerja Jaringan Wireless & Terminal
Agar supaya
komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa sukses dalam
mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen
dibutuhkan, yaitu:
Sinyal Radio (Radio Signal).
Format Data (Data Format).
Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).
Masing-masing
dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan
fungsinya. Kita mengenal adanya 7 Model Lapisan OSI (Open System Connection),
yaitu:
- – Physical Layer (Lapisan Fisik)
- – Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
- – Network Layer (Lapisan Jaringan)
- – Transport Layer (Lapisan Transport)
- – Session Layer (Lapisan Sesi)
- – Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
- – Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Masing-masing
dari ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang
berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai
contoh: Sinyal Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau
lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan
diatasnya. Dan struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan
menerima sinyal radio.
Lebih
jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem
dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim
data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang
mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi
berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang
bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.
Bagaimana
sinyal radio dapat diubah menjadi data digital?
Prinsip
dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari
persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964. Dalam persamaan
itu, dengan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap perubahan
yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan listrik. Dan
sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu akan
menciptaken medan-medan magnet.
Lebih lanjut
Maxwell menjelaskan, saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak
melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari
energinya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan
magnet atau alternating magnetic field. Kemudian, medan magnet yang tercipta
dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di ruang bebas,
yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi,
medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang
pertama terhenti (terputus, red). Bentuk energy yang tercipta dari
perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik
(electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio. Itu
artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik
yang terlepas ke udara (ruang bebas). Alat yang menghasilkan gelombang radio
itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan
menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa dinamakan RECEIVER. Agar
kedua alat ini (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat
pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan
dari udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA.
Berkat
persamaan dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian
disatukan dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa
berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa
disebut dengan wireless netwok. Begitu banyak stasiun Radio dengan frequency
yang berbeda-beda agar tidak saling bertabrakan, gelombang radio yang akan
dikirimkan ke udara itu bisa diatur frequencynya. Yaitu dengan cara mengatur
atau memodifikasi arus listrik yang berada pada peralatan pengirim dan penerima
tadi (transmitter, receiver). Dan jarak yang menjadi pemisah antar frequency
dinamakan SPECTRUM. Lalu, bagian terkecil dari spectrum disebut dengan BAND.
Dan untuk mengukur jumlah perulangan dari satu gelombang ke gelombang yang
terjadi dalam hitungan detik, digunakanlah satuan HERTZ (Hz).
MODE KONEKSI
WIRELESS
Agar sebuah
computer dapat saling terhubung dengan network wireless maka dapat dilakukan
dalam mode Ad-Hoc atau mode Infrastructure. Mode Ad-Hoc adalah koneksi antara
dua komputer, di mana satu komputer berfungsi sebagai server dan komputer
lainnya menjadi client. Koneksi semacam ini sering disebut sebagai koneksi
peer-to-perr.
Mode
Infrastructure adalah koneksi antara dua komputer atau lebih, dengan Access
Point (AP) sebagai pengatur lalu lintasnya. Acces Point adalah suatu perangkat
yang dapat memancarkan sinyal Wifi dalam jangkauan tertentu (sering disebut
hotspot). Melalui sinyal Wifi tersebut, beberapa client bisa terkoneksi ke
jaringan dan AP-lah yang akan mengatur lalu lintas datanya.
KEUNGGULAN
DAN KELEMAHAN JARINGAN WIRELESS
Keunggulannya
adalah biaya pemeliharannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti
pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel), infrastrukturnya
berdimensi kecil, pembangunannya cepat, mudah dikembangkan (misalnya dengan
konsep mikrosel dan teknik frequency reuse), mudah & murah untuk direlokasi
dan mendukung portabelitas.
Kelemahannya
adalah biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan
mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat
menekan biaya jaringan), delay yang besar, adanya masalah propagasi radio
seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini
dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread
spectrum dll), kapasitas jaringan menghadapi keterbatas spektrum (pita
frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien.
CARA KERJA
TERMINAL
Terminal :
peralatan yang mengakses layanan melalui jaringan yang sifatnya remote atau
terpisah melalui sebuah saluran telekomunikasi. Linux memiliki enam terminal
atau konsol ketika berjalan dalam modus teks. Artinya, kita dapat menjalankan
aplikasi atau kegiatan berbeda-beda untuk tiap terminal dan dalam waktu
bersamaan. Untuk berpindah dari satu terminal ke terminal lain, dapat menekan
kombinasi tombol ALT + F1 hingga F6.Terminal ketujuh umumnya digunakan oleh X
Server. Jadi, jika X Server sebelumnya telah aktif dan tidak dibunuh,kita
tinggal menekan tombol ALT + F7 untuk kembali ke tampilan grafis.Terminal yang
disinggung di atas adalah terminal dalam modus teks.Terminal juga dapat
digunakan dalam lingkungan grafis.
Untuk
membuka terminal di desktop GNOME milik Edubuntu, klik menu Applications >
Accessories > Terminal pada panel atas.Terminal sepertinya memang
diperuntukkan bagi para profesional. Tetapi ketika kita mengetahui cara kerja
dan manfaatnya, kita akan sering menggantungkan diri pada baris perintah ini.
Kita dapat mengeksekusi program, membuka file, hingga melakukan manajemen
berkas melaluitampilannya yang sederhana. Linux memiliki lebih dari 2000
perintah ketika menjalankan terminal.Kita tidak perlu menghapal
semuanya, hanya beberapa yang kita anggap penting dan sering kita
gunakan.Sebuah tips ketika menggunakan terminal. Kita bisa mengetikkan beberapa
huruf awal perintah, disusul dengan menekan tombol ESC atau TAB sekali atau
beberapa kali. Cobalah untuk memasukkan karakter apada terminal.Disusul menekan
ESC atau TAB (Edubuntu mendukung tombol TAB). Apabila muncul sebuah pertanyaan,
ketik y. Sebuah daftar panjang akan muncul (semua perintah dengan awalan huruf
a). Biasanya data ditampilkan pada komputer pada jarak jauh atau dekat yang
disebut dengan terminal. Fungsi dasarnya adalah untuk berhubungan dengan
komputer host. Terminal juga dikenali dengan beberapa istilah, seperti: CRT –
Cathode Ray Tube, VDT -Video Display Terminal atau display station. Terminal
dibagi atas 3 jenis, yaitu :
Terminal dungu
(dumb), yaitu terminal yang berfungsi hanya berupaya menghantar setiap karakter
yang dikirimkan ke host dan menampilkan apa saja yang dikirim oleh host.
Terminal ‘smart’ , yaitu terminal yang berfungsi menghantarkan informasi tambahan selain apa yang dikirim oleh pemakai seperti kode tertentu untuk menghindari kesalahan data yang terjadi.
Terminal ‘smart’ , yaitu terminal yang berfungsi menghantarkan informasi tambahan selain apa yang dikirim oleh pemakai seperti kode tertentu untuk menghindari kesalahan data yang terjadi.
Terminal pintar (intelligent), yaitu terminal yang dapat diprogramkan untuk
membuat fungsi-fungsi tambahan seperti kontrol terhadap penyimpanan ke storage
dan menampilkan lay-out data dari host dengan lebih bagus. Pada saat
terminal/client/terminal/client melakukan proses booting, garis besar proses
yang dijalankan adalah :
Pada saat
terminal/client/terminal/client melakukan proses booting, garis besar proses
yang dijalankan adalah :
- Mencari alamat ip dari dhcp server.
- Mengambil kernel dari tftp server.
- Menjalankan sistem file root dari nfs server.
- Mengambil program X-server ke dalam memory dan mulai menjalankannya.
- Melakukan hubungan dengan xdm server dan user login ke dalam xdm server.
SUMBER
:
https://siscaellia.wordpress.com/2014/11/05/jaringan-wireless-dan-terminal/