Posted by : bagus
Senin, 29 Desember 2014
1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam
menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita
(sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun
tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah
solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
2. Unsur-unsur
komunikasi dalam organisasi
Ada 5 unsur yang terkandung dalam komunikasi:
- Komunikator (communicator) yaitu memberi berita,dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
- Menyampaikan Informasi atau berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan,mengirim ataupun menyiarkan.
- Berita-berita ( Message ) yang disampaikan dapat dalam bentuk perintah,laporan atau saran.
- Komunikan (communicate) yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung yang menerima informasi atau berita.
- Reaksi atau tanggapan (respon) yaitu dalam bentuk tanggapan atau reaksi.
Kelima unsur komunikasi tersebut merupakan kesatuan yang
utuh dan bulat, dalam arti apabila salah satu unsur tidak ada maka komunikasi
tidak akan terjadi.
Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan
saling ketergantungan. Dan keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh semua
unsur tersebut.
3. Penyaluran Ide dalam Komunikasi
Pada
umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti
oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan
seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
Dalam
menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima
(receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan
dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan
dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta
visi dan misi suatu organisasi.
Adapun
tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi:
1. Ide
(gagasan), Perumusan
Dalam
perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
2. Penyaluran
(Transmitting)
Penyaluran
ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
3. Tindakan
Dalam
tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi
dilaksanakan.
4. Pengertian
Dalam
pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi
ide si
5.receiver. Penerimaan
Penerimaan
ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
4. Hambatan – Hambatan Komunikasi
Berikut
ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
1. Hambatan
dari Proses Komunikasi :
Hambatan
dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi
dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional.
> Hambatan
dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan
tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan
antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan
terlalu sulit.
> Hambatan
media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya
gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan
pesan.
> Hambatan
dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
> Hambatan
dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari
informasi lebih lanjut.
> Hambatan
dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya
akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.
2.Hambatan
Fisik
Hambatan
fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi,
dan lain – lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan
sebagainya.
3.Hambatan
Semantik.
Gangguan
semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara
efektif.
Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan
lewat bahasa.
Kata-kata
membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikan dan
komunikator), tapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya
hubungan antara simbol dan dengan apa yang di simbolkannya dapat mengakibatkan
data yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan
sebenarnya.
Untuk
menghindari misi komunikasi yang seperti ini, seorang komunikator harus memilih
kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihai
kemungkinan penafsirannya terhadap
kata-kata yang dipakai.
4.Hambatan
Psikologis
Hambatan
psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan
nilai – nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
5. Klasifikasi
komunikasi dalam organisasi
Dalam komunikasi organisasi terdapat beberapa macam
klasifikasi komunikasi dan diantaranya adalan sebagai berikut:
Dari segi sifatnya:
- Komunikasi lisan : komunikasi yang langsung berbicara.
- Komunikasi tertulis : komunikasi yang melalui tulisan.
- Komunikasi verbal : komunikasi yang dibicarakan / diungkapkan.
- Komunikasi nonverbal : komunikasi yang tersirat.
Dari segi arahnya:
- Komunikasi ke atas : komunikasi dari bawahan ke atasan.
- Komunikasi ke bawah : komunikasi dari atasan ke bawahan.
- Komunikasi horizontal : komunikasi ke sesama manusia yang derajatnya / tingkatnya sama.
- Komunikasi satu arah : Komunikasi tanpa ada timbal balik.
- Komunikasi dua arah : komunikasi dengan adanya timbal bakik / saling berkomunikasi.
Dari segi lawannya:
- Komunikasi satu lawan satu : berbicara dengan lawan bicara yang sama.
- Komunikasi satu lawan banyak(kelompok) : berbicara antara satu orang dengan satu kelompok.
- Komunikasi lawan kelompok : berbicara antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.
Dari segi keresmiannya:
- formal : komunikasi yang langsung resmi.
- Komunikasi informal : komunikasi yang tidak resmi.
Sumber: wikipedia dan blog -blog terkait yang telah di modifikasi
I.
- Back to Home »
- Teori Organisasi Umum , Tugas SoftSkill , Tugas2 »
- 3.KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
