Posted by : bagus
Jumat, 13 Maret 2015
Kelangkaan Gas LPG 3 kg
Sudah lebih 5 tahun sejak di
adakannya konversi minyak tanah ke gas
LPG 3kg oleh pemerintah indonesia, dengan berbagai pro dan kontra dari
masyarakat namun kebijakan pemerintah tersebut tetap di lakukan. setelah
kebijakan konversi minyak ke gas di lakukan terus terjadi sekian kalinya
kelangkaan gas LPG terutama 3kg padahal masyarakat sudah terlanjur ketergantungan
dengan gas LPG sehingga banyak masyarakat yang mengeluh hingga memperotes
kepada pemerintah karena biasanya setelah kelangkaan gas itu diikuti dengan
kenaikan harga gas tersebut.
Seperti kutipan berita berikut, sejumlah warga Pandeglang
mengeluhkan penaikan harga eceran dan kelangkaan gas Elpiji ukuran 3 kg menjadi
Rp25.000 per tabung sejak sepekan ini. Penaikan harga gas bersubsidi sebesar
Rp3.000-Rp5.000 per tabung itu cukup merepotkan warga, terutama para pedagang
gorengan dan warung makan skala kecil di sekitar Labuan, Cibaliung, Sumur dan
Cikeusik.
Lilis, pemilik warung makan di Uduk Subuh,
Pasar Pandeglang, mengatakan penaikan harga gas bersubsidi cukup membebani
biaya modalnya karena kebutuhan gas itu cukup banyak untuk memasak.
“Bagi kami bukan hanya penaikan harganya, stok
gas Elpiji tabung 3 kg ternyata juga mengkhawatirkan jadi langka sehingga dapat
merepotkan kami,” katanya, Sabtu (28/2/2015).
Dia juga mengungkapkan harga
gas Elpiji tabung 12 kg di tingkat konsumen atau yang diantar sampai tempat
pembeli juga bergerak naik dari sebelumnya Rp150.000 per tabung kini menjadi
Rp165.000 per tabung
Penaikan harga Elpiji
nonsubsidi itu, lanjutnya, dinilai cukup tinggi mengingat harga eceran yang
ditetapkan pemerintah sejak 2 Januari 2015 sebesar Rp140.000 per tabung dari
sebelumnya Rp120.000 per tabung.
Sementara itu Fidoh, pemilik
makan di Pasar Cibaliung, membenarkan harga gas Elpiji 3 kg sejak sepekan ini
bergerak naik dari Rp20.000 per tabung menjadi Rp23.000 dan sekarang Rp25.000
per tabung.
“Sebenarnya kami tidak ingin harga gas Elpiji tabung 3 kg itu naik
karena pembelinya tetangga kami sendiri. Tetapi, naik atau tidak naiknya harga
gas itu tergantung dari pihak agen yang memasok warung kami,” ujarnya. (Ahmad/S01).
Dari berita di atas sudah terbukti bahwa kelangkaan gas pasti di ikuti dengan kenaikan harga, pemerintah pun dituntut untuk menyelesaikan kasus yang hampir setiap tahun ini terjadi namun bukan hannya pemerintah, kasus ini pun menjadi PR Pertamina sebagai selaku pemasok dan yang memasarkan gas LPG tersebut.
Kesimpulan
kasus kelangkaan gas ini sangat sering terjadi semenjak kebijakan konversi minyak tanah ke gas dilakukan oleh pemerintah entah siapa yang harus bertanggung jawab namun sering juga beredar rumor di kalangan masyarakat, oknum tidak bertanggung jawab menimbun pasokan gas LPG tersebut sehingga menjadi kelangkaan dan ada juga kelangkaan ini terjadi karena cadangan gas bumi semakin menipis. Tetapi apapun rumornya tidak seharusnya masyarakat lah yang menjadi korbannya, yang diingin kan masyarakat walaupun harga LPG naik tetapi kelangkaan gas sebaiknya tidak lah terjadi .
Sumber :