Archive for Juni 2015

Senin, 22 Juni 2015

Menjadi pemimpin/atasan muda

Image result for young managers

Menjadi menajer muda sangatlah membanggakan, karena Anda berhasil meraihnya di usia muda. Namun tantangan yang harus dihadapi pun semakin banyak. 

  • Menghadapi bawahan 

Memang sangat sulit neghadapi dan mendapatkan rasa hormat dari bawahan terutama yang usianya lebih tua dan sudah berkerja lebih lama di perusahaan tersebut. Namun setidak nya anda dapat membuat langkah yang cerdas dengan segera menganalisa sifat dan kebiasaan seluruh anggota tim atau bawahan, begitu Anda diangkat sebagai manajer. Lalu lakukan pendekatan untuk mengetahui potensi masing-masing. 

Jika ternyata soal usia menjadi isu besar terutama bagi anggota tim yang sudah senior, sebaiknya tetap berkonsentrasi pada pekerjaan Anda, namun tetap harus tahu batas antara percaya diri dan sok tahu. Masalah akan muncul jika Anda merasa tahu segalanya. Kadang, mereka malah sengaja membuat masalah karena merasa tersaingi dengan kehadiran Anda. Daripada berkonfrontasi, lebih baik gandeng dan hargai para senior ini. Anda mungkin lebih pintar dan berpendidikan, namun mereka memiliki pengalaman yang lebih banyak. Mereka bisa menjadi sumber potensial bagi Anda untuk belajar. Gali pengalaman mereka dan kolaborasikan dengan ide-ide baru Anda. Hal ini juga mempermudah Anda untuk mendapat kepercayaan karena Anda tak hanya menganggap mereka sebagai anak buah, tapi juga menghargai keberadaannya.

  • Berkomunikasi

Komunikasi adalah bagian terpenting dalam segala hal, terutama saat bekerja. Anda akan berkomunikasi dengan rekan kerja, bawahan atau pun atasan Anda. Namun bila komunikasi tidak berjalan baik, pekerjaan pun bisa jadi berantakan. Sebenarnya ada lima cara berkomunikasi yang bisa Anda terapkan agar komunikasi berjalan dengan lancar dan baik.
  1. Hindari instruksi secara verbal, jika Anda ingin mengingatkan sesuatu ke teman kerja baiknya tuliskan pada sebuah memo yang berwarna cerah, karena jika tidak hal tersebut bisa saja terlupakan satu jam kemudian.
  2. Meningkatkan komunikasi langsung, seiring berkembangnya teknologi untuk menyampaikan pesan pada rekan kerja, menggunakan fitur pesan singkat jadi solusinya. Jika Anda sering melakukan hal ini, akibatnya komunikasi jadi jarang terjadi. Akibatnya bisa terjadi kesenjangan antara Anda dan rekan kerja.
  3. Mengadakan team building, untuk meningkatkan komunikasi langsung di kantor Anda dapat melakukannya lewat team building. Dalam team building peserta akan mendapatkan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan meningkatkan kedekatan antar peserta.
  4. Menyelesaikan permasalahan yang ada dengan baik-baik, konflik yang terjadi di tempat kerja mungkin adalah hal yang tidak dapat dihindari. Konflik biasanya dimulai dari hal-hal kecil yang kemudian membesar. Cara mengatasinya, Anda bisa mulai mengomunikasikan permasalahan sekecil apapun pada manager Anda agar tidak membesar. Manager juga perlu untuk membuka diri untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tercipta komunikasi yang baik.
  5. Memahami dan menghargai perbedaan budaya, di kantor tentunya ada rekan kerja yang berasal dari berbagai suku, oleh karenanya perbedaan budaya bisa jadi timbul. Dalam kasus ini dibutuhkan komunikasi yang sangat baik antar individu. Jangan sampai perbedaan latar belakang budaya memicu konflik karena permasalahan perbedaan persepsi karena di budaya A seperti ini dan di budaya B seperti itu.

  • Terus belajar

Belajar bukan saat anda menempu pendidikan justru dari luar pendidikan (sekolah/kampus) lebih banyak yang dapat kita ambil sebagai ilmu terutama di lingkungan kantor kita. Jadilah pribadi yang selalu ingin tahu dan mencari informasi-informasi baru. Jangan pernah menghakimi dan berasumsi tentang sesuatu terlalu cepat. Lakukan yang terbaik dan mintalah bantuan bila membutuhkannya. 

  • Menawarkan bantuan

Jadilah seorang manajer muda yang suka menolong. Sikap baik Anda akan melatih dan meningkatkan sikap kepemimpinan Anda di masa depan. Jika ada tugas yang bisa Anda kerjakan, maka tawarkan bantuan untuk menyelesaikannya. Namun hal ini jika anda terlalu berlebihan menawarkan bantuan anda akan di kerjai oleh bawahan anda mereka akan manja dan malas maka anda harus cerdas saat menawarkan bantuan anda.

  • Pola pikir
   Menjadi manajer muda memerlukan pemikiran-pemikiran yang baik demi kemajuan tim. Ada banyak hal yang harus kita lakukan seperti, berpikir Terbuka.Biarkan semua karyawan anda  tahu pola pikir anda. Dan jangan membantah setiap apa yang mereka sarankan bagi anda walaupun itu berbeda dari apa yang anda pikirkan.



Sabtu, 06 Juni 2015




Image result for leadership

KEPEMIMPINAN

A. Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan tampaknya lebih merupakan konsep yang berdasarkan pengalaman. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya (Joseph C. Rost.,1993).

1. Kepemimpinan sebagai fokus proses-proses kelompok
Mumfrrord (1906-1907) : “kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau bebrapa individu dalam kelompok, dalam mengontrol gejala-gejala sosial “.
Cooley (1902) : “pemimpin selalu merupakan inti dari tendensi dan di lain pihak, seluruk gerakan sosial bila diuji secara teliti akan terdiri atas berbagai tendensi yang mempunyai inti tersebut”.
Redl (1942) : “pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok”
Brown (1936) : “pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan”.
Knickerbocker (1948) : “kepemimpinan adalah fungsi dari kebutuhan yang muncul pada situasi tertentu dan terdiri atas hubungan antara individu dengan kelompoknya.
2. Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian dan akibatnya
Bowden (1926), mempersamakan kepemimpinan dengan kekuatan kepribadian.
Tead (1929), kepemimpinan sebagai perpaduan dari berbagai sifat yang memungkinkan individu mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan beberapa tugas tertentu.
Bogarus (1928), kepemimpinan sebagai bentukan dan keadaan pola tingkah laku yang dapat membuat orang lain berada di bawah pengaruhnya.
3. Kepemimpinan sebagai seni mempengaruhi orang lain
Munson (1921) : ”kepemimpinan sebagai kemampuan menghendle orang lain untuk memperoleh hasil maksimal dengan friksi sedikit mungkin dan kerja sama yang besar. Kepemimpinan adalah kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah”.
Stuart : “kepemimpinan sebagai kemampuan yang memberi kesan tentang keinginan pemimpin, sehingga dapat menimbulkan kepatuhan, rasa hormat, loyalitas dan kerjasama”.
Bundel (1930) : “ “memandang kepemimpinan sebagai seni untuk mempengaruhi orang lain mengerjakan apa yang diharapkan supaya orang lain mengerjakan”.
Philips (1939) : “kepemimpinan adalah pembenahan, pemeliharaan dan pengarahan dari kesatuan moral untuk mencapai tujuan akhir”.
4. Kepemimpinan sebagai penggunaan pengaruh
Shartle (1951) : “pemimpin dapat dianggap sebagi seorang individu yang menggunakan pengaruh positif melalui tindakannya terhadap orang lain”.
Tannenbaum, Weschler dan Massank (1961) : “kepemimpinan sebagai pengaruh interpersonal, dipraktekan dalam suatu situasi dan diarahkan melalui proses komunikasiuntuk mencapai tujuan.
5. Kepemimpinan sebagai tindakan atau tingkah laku
Hemphill (1949) : “kepemimpinan didefinisikan sebagi tingkah laku seorang individu yang mengatakan aktivitas kelompok”
6. Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi
Schenk (1928) : “kepemimpinan adalah pengelolaan manusia melalui persuasi dan interprestasi dari pada melalui pemaksaan langsung”.
Meson (1934) : “kepemimpinan mengindikasikan adanya kemampuan mempengaruhi manusia dan menghasilkan rasa aman dengan melalui pendekatan secara emosional dari pada melalui penggunaan otoriter”.
Copeland (1942) : “kepemimpinan adalah seni berhubungan dengan orang lain, merupakan seni mempengaruhi orang melalui persuasi dengan contoh konkrit”.
7. Kepemimpinan sebagai hubungan kekuasaan
Janda (1960) : “kepemimpinan sebagai tipe hubungan kekuasaan yang berciri persepsi anggota kelompok tentang hak anggota kelompok untuk menentukan pola tingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelompok”.
Warriner (1955) : “kepemimpinan sebagai bentuk hubungan antara manusia/individu yang mempersyaratkan konformitas dengan tindakan masing-masing individu”.
8. Kepemimpinan sebagai alat mencapai tujuan
Cowley (1928) : “pemimpin adalah individu yang memiliki program, rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti”.
Bellow (1959) : “kepemimpinan sebagai proses menciptakan situasi sehingga para anggota kelompok, termasuk pemimpin dapat mencapai tujuan bersama dengan hasil maksimal dalam waktu yang singkat.
9. Kepemimpinan sebagai akibat dari interaksi
Borgardus (1929) : “kepemimpinan tidak sebagi penyebab atau pengendali, melainkan sebagai aklibat dari tindakan kelompok”.
10. Kepemimpinan sebagai pembedaan peran
Sherif (1956) : “menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan peranan di dalam suatu skema hubungan dan ditentukan oleh harapan timbal-balik antara pemimpin dengan anggota lainnya”.
11. Kepemimpinan sebaga inisiasi struktur
Stogdill (1955) : “kepemimpinan sebagai permulaan dan pemeliharaan struktur harapan dan interaksi”. 

     B.     Teori Kepemimpinan
1. Teori orang-orang terkemuka
Bernard, Bingham, Tead dan Kilbourne menerangkan kepemimpinan berkenaan dengan sifat-sifat dasar kepribadian dan karakter.
2. Teori lingkungan
Mumtord, menyatakan bahwa pemimpin muncul oleh kemampuan dan keterampilan yang memungkinkan dia memecahkan masalah sosial dalam keadaan tertekan, perubahan dan adaptasi. Sedangkan Murphy, menyatakan kepemimpinan tidak terletak dalam dari individu melainkan merupakan fungsi dari suatu peristiwa.
3. Teori personal situasional
Case (1933) menyatakan bahwa kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin, sifat dasar kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok.
4. Teori interaksi harapan
Homan (1950) menyatakan semakin tinggi kedudukan individu dalam kelompok maka aktivitasnya semakin meluas dan semakin banyak anggota kelompok yang berhasil diajak berinteraksi.
5. Teori humanistik
Likert (1961) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan proses yang saling berhubungan dimana seseorang pemimpin harus memperhitungkan harapan-harapan, nilai-nilai dan keterampilan individual dari mereka yang terlibat dalam interaksi yang berlangsung.
6. Teori pertukaran
Blau (1964) menyatakan pengangkatan seseorang anggota untuk menempati status yang cukup tinggi merupakan manfaat yang besar bagi dirinya. Pemimpin cenderung akan kehilangan kekuasaaanya bila para anggota tidak lagi sepenuh hati melaksanakan segala kewajibannya.
     C.    Tipe – Tipe Kepemimpinan
1.Tipe Otokratis
Ciri-cirinya antara lain:
  • Mengandalkan kepada kekuatan / kekuasaan
  • Menganggap dirinya paling berkuasa
  • Keras dalam mempertahankan prinsip
  • Jauh dari para bawahan
  • Perintah diberikan secara paksa
2. Tipe Laissez Faire
Ciri-cirinya antara lain :
  • Memberi kebebasan kepada para bawahan
  • Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan
  • Semua pekerjaab dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan
  • Tidak mempunyai wibawa
  • Tidak ada koordinasi dan pengawasan yang baik
3. Tipe Paternalistik
Ciri-cirinya antara lain :
  • Pemimpin bertindak sebagai bapak
  • Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa
  • Selalu memberikan perlindungan
  • Keputusan ada ditangan pemimpin
4. Tipe Kepemimpinan
Ciri-cirinya antara lain :
  • Dalam komunikasi menggunakan saluran formal
  • Menggunakan sistem komanda/perintah
  • Segala sesuatu bersifat formal
  • Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku
5. Tipe Demokratis
Ciri- cirinya antara lain :
  • Berpatisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
  • Bersifat terbuka
  • Bawahan diberi kesempatan untuk member saran dan ide – ide baru
  • Dalam pengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat
  • Menghargai potensi individu
6. Tipe Open Leadership
            Tipe ini hampir sama dengan tipe demokratis. Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin.

Clock

Translate

Pageviews

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Bagus's Blog -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan